7 Gaya Kepemimpinan Tokoh Presiden Indonesia


1.      Presiden Soekarno

a.      Sosok presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, memiliki emosional yang meledak-ledak. Namun tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Bahkan dalam sebuah momen, ia begitu menyayangi anak-anak yang tengah mengunjungi Istana Merdeka. Tak segan ia menemani mereka berkeliling dan berinteraksi berbalut keriangan.
membawa gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai. Sehingga sangat konsisten dan fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dari Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif. Sosok yang memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo tersebut, juga kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa lain di Asia dan Afrika
Ir. Soekarno adalah pemimpin kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah, rela berkorban demi persatuan dan kesatuan, serta kemerdekaan bangsanya

b.      Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti-kolonialisme seperti inilah pencipta Asia pasca-kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki visi kemasyarakatan dan visi tentang negara merdeka. Ini khususnya ada dalam dasawarsa l920-an dan 1930-an pada masa kolonialisme kelihatan kokoh secara alamiah dan legal di dunia. Prinsip politik mempersatukan elite gaya Soekarno adalah "alle leden van de familie aan een eet-tafel" (semua anggota keluarga duduk bersama di satu meja makan). Dia memperhatikan asal-usul daerah, suku, golongan, dan juga parta

2.      Presiden Soeharto

a.      Diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan.
Gaya Kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyal visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian.
Bila melihat dari penjelasan singkat di atas maka jelas sekali terlihat bahwa mantan Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter, dominan, dan sentralistis

b.      Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik, penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik. Sejumlah besar kursi pada dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer, dan semua tentara serta pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada satu partai penguasa Golkar

3.      Presiden BJ.Habibie

a.      Menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi sehingga ia jadi presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu dalam politik. Karena ingin terlihat bagus, ia membuat blunder dalam masalah timor timur.
Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat.

b.      Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan sebagai pribadi yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap kritik

4.      Abdurahman Wahid

a.      Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM.
Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan. Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan, karena merasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan

b.      Beliau ini awalnya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Indonesia. Seolah bisa menjadi figur yang bisa diterima oleh berbagai kelompok didalam dan luar negeri. Tapi setelah menjadi presiden, bicaranya ngelantur tidak karu-karuan. Hari ini A, besok B lusa C. Sebagai rakyat aku sendiri ikut capai mikirin Negara di bawah Gus Dur ini. Orang seperti ini yang dianggap 1/2 wali oleh sebagian orang cukup berbahaya untuk memimpin bangsa. Beruntung MPR melengserkannya dari kursi presiden

5.      Megawati Soekarno Putri

a.      Berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe Darussalam.
Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas.
Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama dalam menimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti bukanlah suatu ke1emahan. Seperti dikatakan oleh Frans Seda: "Dia punya intuisi tajam. Sering kita berpikir, secara logika, menganalisa fakta-fakta, menyodorkan bukti-bukti, tapi tetap saja belum pas. Di saat itulah Mega bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak terpikirkan sebelumnya."

b.      Megawatilebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama dalammenimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitukeputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Presiden ini cukup demokratis, tapipribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik.Komunikasinya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernahmenyentuh visi misi pemerintahannya.

6.      Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

a.      Beliau ini presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Orangnya mampu dan bisamenjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihatmembaik. Sayang tidak mendapat dukungan yang kuat di Parlemen. Membuat beliautidak leluasa mengambil keputusan karena harus mempertimbangkan dukungannya diparlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan back groundparpol besar, beliau keliahatan kesulitan. Sayang sekali saat Indonesia punya orangyang tepat untuk memimpin, parlemennya dipenuhi oleh begundal-begundal oportunisyang haus uang sogokan. Pembawaan SBY, karena dibesarkan dalam lingkungantentara dan ia juga berlatar belakang tentara karir, tampak agak formal. Kaum ibutertarik kepada SBY karena ia santun dalam setiap penampilan dan apik pulaberbusana. Penampilan semacam ini meningkatkan citra SBY di mata masyarakat

b.      SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun,dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yangmenyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yangdemokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik.Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan public

7.      Presiden Joko Widodo

a.      Joko Widodo atau Jokowi adalah presiden ke-7 Indonesia ini lahir pada 21 Juni1961 di Surakarta. Gaya kepemimpinan seorang Joko Widodo memang tergolongunik, sebab Jokowi, orang-orang menyebutkan memiliki sebuah gaya kepemimpinanyang lain dari pada yang lain dimana semua keputusan keputusan yang diambilnyacenderung nyeleneh namun mengandung sebuah hal yang penting dalam masyarakat.Jokowi hadir begitu cepat, sosok yang begitu dinanti nanti pada jaman sepertisekarang ini, dimana banyak masyarakat yang sudah bosan dengan kondisikepemimpinan sekarang ini. Banyak masyarakat yang menginginkan sebuahperubahan dalam hal kepemimpinan bangsa ini, dan Jokowi pun hadir ditengah tengahkita dengan citra sebuah pemimpin yang sangat peduli dengan kaum kaum kelasbawah dan sangat peduli dengan srakyat kecil, banyak masyarakat Indonesiamenggantungkan perubahan bangsa ini pada sosok Joko Widodo.
Konsepkepemimpinan Jokowi adalah servant, dimana dalam konsep kepemimpinan ini
 pemimpin adalah menjadi seorang pelayan, dimana yang dimaksud adalah Jokowisecara langsung terjun kedalam kehidupan masyarakat dan mengetahui bagaimananasib dan keluhan ynag mereka alami saat ini. Dimana disini Jokowi secara tidak
langsung mecritrakan bahwa “saya adalah pelayan anda” dengan motto bekerja dan
melayani. Konsep ini lah yang dipegang teguh oleh Jokowi sehingga banyak orangmengidolakan Joko Widodo sehingga beliau mampu menjadi pemimpin No.1 diNegara Indonesia sekarang ini. Jokowi sangat cinta terhadap masyarakat, hal initerbukti bahwa dia selalu berusaha untuk dekat bahkan menyamakan diri denganmasyarakat.Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi ini bisa menjadi contoh, bagaimana sosokpemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang yang terlihatsederhana. saat terpilih menjadi presiden, Jokowi telah menunjukkan ketegasannyadalam memimpin sebagai kepala negara.

b.      Jokowi dengan tegasmembatalkan penetapan Budi Gunawan sebagai kapolri karena diduga melakukankorupsi. Ditambah lagi, memberhentikan sementara Ketua Komisi PemberantasanKorupsi Abraham Samad karena diduga terlibat kriminal dan kini menjalani proseshukum. Dalam sistem politik yang demokratis, pemimpin yang tegas dan berani tidakidentik dengan militer. Latar belakang militer tidak otomatis lebih berani, lebih tegasatau lebih nasionalis. Pemimpin kuat juga tidak sama dengan pemimpin yangmembuat kebijakan dan menerobos aturan. Dalam demokrasi di mana hukumdikedepankan, sikap tegas, berani dan konsisten justru bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang lembut dan santun seperti Jokowi

Komentar